Jumat, 12 Desember 2008

HEPATITIS A, Penyakit Yang pernah Aku Derita..?

HEPATITIS A

Definisi

Hepatitis A adalah penyakit peradangan hati karena infeksi virus hepatitis A (VHA) yaitu suatu RNA virus dari family picornavirus (enterovirus). Hepatitis A bukan penyakit baru, sudah ada sebelum zaman Hipokrates. Pada awalnya semua hepatitis disebut sakit kuning (jaundice) serta belum terbagi dalam kelompok hepatitis A,B dan seterusnya seperti yang dikenal saat ini. Pada tahun1912 dinamakan ’’hepatitis infeksiosa’’ oleh Cockkayne dan pada tahun 1947 Fred Mc Callum pertama kali memperkenalkan istilah Hepatitis A dan B. Dengan berkembangnya teknologi dengan immune electron microscopic, maka virus hepatitis A ditemukan secara jelas pada tahun 1973. Sejak saat itu mulai berkembang penelitian tentang hepatitis termasuk pembuatan vaksin. Istilah Hepatitis A,B dan seterusnya sudah dibakukan oleh WHO dan sampai saat ini para ahli sudah menemukan 7 jenis hepatitis virus yaitu A,B,C.D,E ,G dan TT.

Etiologi

Hepatitis A disebabkan oleh virus HAV (Hepatitis A Virus) yang dapat diperlihatkan di dalam tinja manusia melalui bermacam teknik imunologi. Virus ini adalah anggota terpisah dari famili picornavirus. HAV merupakan partikel bulat 27-32 nm dengan simetri kubus, mengandung genom RNA untai tunggal yang lurus berukuran 7,5 kb. HAV memiliki sifat stabil pada pemberian eter 20%, asam (pH 1,0 selama 2 jam), dan panas (60ºC selama 1 jam). Virus dapat dihancurkan dengan merebus dalam air selama 5 menit, dengan pemanasan kering (180ºC selama 1 jam), radiasi ultraviolet (1 menit pada 1,1 watt), formalin, dan klorin (10-15 ppm selama 30 menit). Memanaskan makanan pada suhu > 85ºC selama 1 menit sangat penting untuk inaktivasi HAV. Antibodi tehadap virus HA (anti-HA) dapat diukur dan terjadi setelah perkembangan ikterus dan dapat dikenali di dalam serum penderita selama bertahun-tahun setelah terjadinya infeksi.

Epidemiologi

Penyakit ini bersifat sangat menular dan dapat dipindahkan melalui bahan makanan atau air yang tercemar. Penyakit ini paling sering pada anak-anak dengan morbiditas tinggi. Hepatitis anikterik diperkirakan terjadi pada lebih 80% penderita infeksi yang berusia kurang dari 2 tahun. Infeksi hepatitis A tidak mempunyai predileksi musim, biasanya terjadi pada mereka yang hihup dengan higine yang buruk. Penyebaran mudah terjadi di antara kaum homoseksual dan tempat penitipan anak. Hepatitis A yang dijumpai pada ibu hamil tidak berpengaruh pada bayi yang dilahirkannya, ini disebabkan karena antibodi ibunya.

Patologi

Respons akut hati terhadap trauma virus hepatitis A atau hepatitis B adalah sama tanpa memandang etiologi. Respons-respons awal hati adalah degenerasi balon dan nekrosis yang mengenai sel parenkim. Kemudian disusul dengan infiltrasi limfosit dan makrofag maupun sejumlah plasma ke dalaqm daerah parenkim dan portal. Regenerasi sel-sel parenkim dibuktikan dengan adanya sel-sel yang mengandung gambaran mitosis. Kemudian terjadi perubahan jelas di daerah periportal disertai pelebaran akibat infiltrasi sel radang, proliferasi saluran empedu dan statis empedu.

Patogenesis

Ikterus pada penderita terjadi akibat penyumbatan aliran empedu dan kerusakan sel-sel parenkim. Peningkatan kadar bilirubin direk dan bilirubin indirekk di dalam serum penderita. Penyumbatan aliran empedu di dalam hati akan mengakibatkan tinja akholis. Bukti lain dari penyumbatan empedu adlah peningkatan alkali fosfate dalam serum. Kerusakan sel-sel hati akan mengakibatkan pelepasan isi sel-sel tersebut ke dalam peredaran darah dan gangguan fungsi metabolis sel. Kerusakan pada sel hati dapat diungkapkan oleh penyimpangan-penyimpangan fungsi normal. Peradangan dan respos terhadap infeksi virus biasanya diwujudkan dalam bentuk peningkatan laju endap darah.

Manifestasi Klinik

Penyakit Hepatitis A memiliki masa inkubasi 4-6 minggu sejak penularan terjadi, barulah kemudian penderita menunjukkan beberapa tanda dan gejala terserang penyakit Hepatitis A. Kadang bisa saja seorang yang terinfeksi HAV tidak menunjukkan gejala yang berarti, namun walaupun ditemukan kejadian seperti ini feses dari orang tersebut tetaplah infeksius. Gejala yang biasanya diderita adalah: demam, meriang / tidak enak badan, nausea, vomiting, diare, air kencing berwarna tua, tinja pucat, kehilangan nafsu makan sehingga berat badan turun, ikterik, kulit gatal, sakit di bagian abdominal. Sekali terinfeksi dan tubuh dapat mengalahkan virus maka tubuh akan memiliki kekebalan.

Hepatitis A dapat dibagi menjadi 3 stadium: (1) pendahuluan (prodromal) dengan gejala letih, lesu, demam, kehilangan selera makan dan mual; (2) stadium dengan gejala kuning (stadium ikterik); dan (3) stadium kesembuhan (konvalesensi) berkisar selama 6 bulan. Gejala kuning tidak selalu ditemukan. Untuk memastikan diagnosis dilakukan pemeriksaan enzim hati, SGPT, SGOT. Karena pada hepatitis A juga bisa terjadi radang saluran empedu, maka pemeriksaan gama-GT dan alkali fosfatase dapat dilakukan di samping kadar bilirubin.

Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan untuk mendiagnosis penyakit hepatitis A adalah tes ELISA selain itu dapat dilakukan uji serologis untuk menentukan anti-HAV. Tes lain yang dapat dilakukan adalah PCR yang kemudian hasilnya dapat dielektroforesis.

Pencegahan

Pencegahan dapat dilakukan dengan tepat jika kita mengetahui cara-cara penularan berbagai penyakit hepatitis. Hepatitis A menular melalui makanan dan minuman yang tercemar feses penderita hepatitis A. Kebiasaan jajan makanan dan minuman di sembarang tempat meningkatkan resiko tertular penyakit hepatitis A. Makanan mentah maupun setengah matang berpotensi terkontaminasi virus ini. Beberapa cara pencegahan terhadap penyakit hepatitis A:

1. Imunisasi

Imunisasi sangat efektif mencegah infeksi suatu penyakit. Setelah imunisasi tubuh akan menghasilkan antibodi yang merupakan zat kekebalan tubuh terhadap penyakit tersebut. Imunisasi hepatitis A diberikan pada anak-anak usia antara 2 hingga 18 tahun sebanyak satu kali. Orang dewasa membutuhkan imunisasi ulang (booster) setelah 6 hingga 12 bulan imunisasi pertama. Kekebalan yang didapat dari imunisasi ini dapat bertahan selama 15 hingga 20 tahun. Namun seseorang yang telah diimunisasi dapat terkena hepatitis A jika ia terinfeksi VBA antara waktu 2 hingga 4 minggu setelah imunisasi, karena pada saat itu tubuh belum menghasilkan antibodi dalam jumlah cukup. Mereka yang sebaiknya mendapatkan imunisasi ini adalah:

· Pekerja restoran atau yang biasa menangani makanan

· Remaja yang tinggal di asrama pelajar yang mengalami kontak erat dengan teman-temannya.

· Pekerja dan anak-anak pada tempat penitipan anak.

· Orang yang menderita penyakit hati menahun

· Pekerja laboratorium

2. Imunitas sementara

Mereka yang sering bepergian ke daerah lain sebaiknya mendapatkan kekebalan sementara untuk mencegah infeksi VHA terutama jika daerah tujuannya adalah daerah endemik hepatitis A atau daerah yang sanitasinya buruk. Imunitas sementara dapat diperoleh dengan pemberian immunoglobulin (Ig). Ig untuk pencegahan hepatitis A berisi antivirus hepatitis A yang sangat efektif setelah 2 minggu pemberian. Untuk mereka yang harus menetap di daerah endemic, Ig anti VHA sebaiknya diulang setiap 3 hingga 5 bulan.

3. Menjaga kebersihan

Mencuci tangan dengan menggunakan sabun setiap kali selesai buang air besar dan kecil sangat dianjurkan untuk menghambat penularan VHA. Hal yang sama perlu dilakukan pula pada saat sebelum makan, mengolah dan menyiapkan makanan. Awasi dan berikan pengertian pada anak-anak agar tidak memasukkan benda-benda ke dalam mulutnya.

Pengobatan

Sampai saat ini pengobatan adalah simtomatik dan suportif , tidak diberikan antibiotika. Pemberian nutrisi dapat melalui infus bila penderita mual dan muntah terus. Contohnya paracetamol sebagai penurun demam dan pusing, vitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan nafsu makan serta obat-obatan yang mengurangi rasa mual dan muntah.

Komplikasi

Walaupun relatif jarang, infeksi VHA dapat menimbulkan beberapa komplikasi antara lain:

a. Hepatitis A relaps ( kumat)

Pada 3-20 % kasus infeksi VHA dengan ikterik (kuning) dapat terjadi relapse atau kumat dalam 2-12 minggu sejak awal perbaikan test fungsi hati.

b. Prolonged cholestatis.

Komplikasi ini relatif jarang dan terjadi sumbatan pada saluran empedu. Gejalanya selain panas, juga gatal - gatal, diare dengan penurunan berat badan. Kadar bilirubin meninggi diatas 170 umol/L. Prognosis biasanya baik.

c. Hepatitis fuminan.

Merupakan komplikasi VHA yang berat dengan insidens 0,1-0,4 % dengan gejala gangguan kesadaran, perdarahan, gangguan fungsi hati berat dapat sampai meninggal.

d. Autoimun hepatitis.

Komplikasi ini merupakan bentuk infeksi VHA yang atipik dan terbukti sebagai pencetus dari autoimun hepatitis khronik tipe 1.

Tidak ada komentar:

Memory Traveling to Jakarta

Memory Traveling to Jakarta
Dede Hakim diantara rekan2 saat kunjungan ke DPD RI, ketemu dengan Pak Irman Gusman & Pak Muhtar Naim. "walau aku n'deso, tapi udah juga ya sampe ke sono"..

Memory Liburan Kemaren bareng Genk SMA dulu

Memory Liburan Kemaren bareng Genk SMA dulu
Ayo tujuk apa tu...?? (Doni, Heru,Jajang,Adhit dan si ganteng Dede Hakim)